Rabu, 19 Oktober 2016

Thoriqoh Dakwah Rasulullah

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرِّحِيْم Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Alhamdulillah wasyukrilla pada malam yang berbahagia ini kita dapat sama sama berkumpul dalam rangka menuntut ilmu. Semoga Allah mengilhami kita dengan pemahaman yang lurus dalam agama islam ini . Sebagai mana salah satu visi dalam semester 6 ini yaitu menjadikan mahasiswa /i semester ini cakap dalam berkomunikasi baik di dalam forum mau pun di luar forum. Sholawat teriring salam semoga juga selalu kita sampaikan ke haribaan junjungan kita nabi Muhammad saw, semoga shalawat yang senantiasa kita ucapkan kelak menjadi Syafaat di yaumil hisab nanti aamiin ya rabbal alamin. Tema diskusi kita pada malam hari ini adalah meneladani metode dakwah Rasulullah saw. Jika kita mengurai sejarah dakwah Rasulullah maka dapat kita tarik kesimpulan bahwa dakwah Rasulullah di bagi menjadi 3 tahapan yang di jalani ketika berdakwah di Mekkah lebih kurang 13 th dan di madinah lebih kurang 10 th. adapun dari tahapan tahapan metode atau thoriqoh dakwah Rasulullah saw yaitu : 1.Kaderisasi para sahabat untuk menanamkan aqidah, syakhsiyah /kepribadian dan tsaqofah /ilmu pemahaman islam tahapan ini sering kita sebut dengan dakwah secara sembunyi sembunyi. 2.Intraksi pemikiran dengan masyarakat. Setelah pemahaman tentang aqidah, syakhsiyah dan tsaqofah islam kepada para sahabat nabi maka tahapan kedua adalah interaksi pemikiran dengan masyarakat secara langsung. Dalam tahapan ini banyak para sahabat nabi di tindas dan di intimidasi meskipun para sahabat mampu untuk melakukan perlawanan secara fisik namun Rasulullah mengajurkan untuk bersabar. Dalam tahapan ini Rasulullah dan para sahabat menanamkan perubahan pemikiran /mainset dari kejahilan ke pemikiran yang islami. 3.Penerapan Islam secara kaffah. Setelah adanya ba'iat aqobah yang ke dua oleh suku aus dan suku khazraj dalam peristiwa ini sering kita sebut dengan hijrah nya nabi di tahapan ini islam dapat di terapkan secara kaffah di tengah-tengah masyarakat madinah saat itu sehingga pengembangan dakwah dengan jihat dan futuhat yang menjadikan wilayah islam semakin luas. Dari tahapan tahapan ini dapat lah kita jadikan sebagai metode dakwah /thoriqoh dakwah yang mengikuti dakwah Rasulullah saw. Mengutip dari firman Allah SWT QS. Ar Ra'd ayat 11 إِنَّ اللّهَ لاَ يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُواْ مَا بِأَنْفُسِهِمْ   yang artinya " Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum, sebelum kaum itu sendiri mengubah apa yang ada pada diri mereka" Dalam ayat tersebut menuntut manusia untuk berikhtiar dalam melakukan perubahan yang hakiki sehingga kita mampu merubah keadaan. Dalam kitab syeh Taqiyuddin an - Nabhani "Peraturan hidup dalam Islam halaman 7 dengan sub tema (jalan menuju iman). Bangkit nya manusia tergantung pada pemikiran nya tentang hidup, alam semesta, dan manusia, serta hubungan ke tiganya dengan sesuatu yang ada sebelum ke hidupan dunia dan yang ada sesudah nya. Agar manusia mampu bangkit harus ada perubahan mendasar dan menyeluruh terhadap pemikiran manusia dewasa ini, untuk kemudian di ganti dengan pemikiran lain. Sebab pemikiran lah yang membentuk dan memperkuat mafahim (presepsi) terhadap segala sesuatu. Disamping itu manusia selalu mengatur tingkah laku nya dalam kehidupan ini sesuai dengan mafahim nya terhadap ke hidupan. Jadi, tingkah laku manusia selalu berkaitan erat dengan mafahim yang di miliki nya. Dengan demikian apabila kita hendak mengubah tingkah laku manusia yang rendah menjadi luhur, maka tidak ada jalan lain kecuali harus mengubah mafhum nya terlebih dahulu. Jika kita kait kan dengan metode dakwah Rasulullah saw yang pada awalnya adalah untuk menanamkan aqidah, syakhsiyah /kepribadian dan tsaqofah /ilmu pemahaman islam, setelah mafahim tersebut tertanam dalam jiwa para sahabat maka tahapan ke dua adalah berinteraksi dengan masyarakat untuk merubah pemahaman nya dari jahiliyah menjadi pemahaman yang islami. dan selanjutnya penerapan islam secara kaffah. Dari metode dakwah tersebut dapat kita contoh dalam era modernisasi saat ini yang mafhum nya sekuler, liberal, nasionalisme dan pluralisme yang harus diganti dengan pemikiran yang islami maka perubahan hakiki dapat kita rasakan seperti apa yang dirasakan saat para sahabat nabi merasakan perubahan jahiliyah ke pemahaman yang islami. Semoga kita dapat mengikuti jejak dakwah Rasulullah saw Aamiin. wallahu a’lam By tarmizi